Sabtu, 23 November 2013

Kardus di Alkid

Malam makin larut pengunjung pun berangsur pulang. Kami duduk disini masih sambil menyanyikan lagu-lagu pop Indonesia. Bertepuk tangan dan berusaha memeriahkan suasana. Berharap ada beberapa pengunjung yang tersisa datang dan mengisi kotak kardus yang telah disediakan. Yah itulah harapan kami, beberapa mahasiswa yang rencananya mau 'ngamen' untuk aksi sosial.

Alun-alun kidul, Yogyakarta. Salah satu objek wisata yang memikat hati pengunjung. Memikat hati kami juga, untuk menjalankan aksi sosial sekaligus menghibur diri dari kepenatan aktivitas kuliah dan kerja. Tempat yang selalu ramai pengunjung setiap malam, khususnya malam minggu. Dan juga salah satu tempat yang memutar roda perekonomian masyarakat Jogja.

Banyaknya pengunjung Alkid, begitu singkatan dari Alun-alun Kidul ini, menyebabkan juga banyak penjual jajanan yang mangkal disini. Pun beberapa pengamen juga menjual suaranya. Ada beberapa mahasiswa lain yang berjualan bunga. Dengan muka letih, namun tetap dengan rangkaian senyuman dan tawa tergambar jelas pada wajah mereka. Sungguh pemandangan yang luar biasa.

Begitu asyiknya kami berkumpul dan memainkan musik, sehingga lupa waktu dan lupa tujuan awal kami datang kesini. Sudah 2 jam berlalu, belum ada satu rupiahpun yang mampir ke kardus kami. Entah apa yang kami pikirkan, tapi kami tetap betah duduk disana. Hanya duduk, dan tidak beraksi 'ngamen' seperti banyak pengamen yang ada disini.

Aku, Hasan, Koko, Haris, Kalis, Irfan, Yudi, Desi, Ulfah, Fitri. Kami bersepuluh tetap duduk di tempat, mengobrol. Ada keinginan hati meniru pengamen-pengamen yang lebih veteran, keliling alkid menghampiri pengunjung, kemudian bernyanyi dan mendapatkan beberapa receh untuk disumbangkan. Klasik.

Ada perasaan sungkan untuk berkeliling. Entah karena kami malas, atau karena tekanan mental yang kuat. Takut ditolak, atau takut diusir, dan takut-takut yang lain perlahan menghampiri. Tujuan kami pun tersamar dan menjadi kabur, ketika beberapa teman mulai pergi berkeliling untuk jajan. Beberapa orang memisahkan diri, mungkin karena bosan.

Waktu pun menunjukkan pukul 00.00,  aku melihat sekeliling. Alkid sudah terlihat agak sepi. Pengunjung berangsur-angsur pulang. Bagaimana dengan kami? Masih menikmati musik dan obrolan yang hangat. Jelas sudah, tujuan awal sudah tidak tercapai. Akhirnya kami menghabiskan waktu disini dengan kategori baru. Dari niat Ngamen di Alkid, menjadi Nongkrong di Alkid.

Menarik, karena disini ada rasa  kebersamaan. Ada beberapa games konyol yang kami mainkan, demi menghangatkan suasana. Salah satunya game nya adalah "benda ini jadi apa".  Game yang benar-benar mengasah kreatifitas. Kamu bisa tebak? Orang se-kreatif apa yang bisa mengubah kardus, menjadi setir mobil..

To be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar