Rabu, 20 November 2013

Hari Ulang Tahun.. (Hari H)

                Selasa, 19 November 2013 adalah hari ulang tahun ku. Ada yang berbeda pada ulang tahunku kali ini. Tidak ada lagi lagu ulang tahun, yang aku pikir lagunya itu terlalu usang. Tidak ada kado, yang dulunya aku selalu mendapatkannya. Di ultah ku yang ke 22 ini aku hanya merayakannya secara kecil-kecilan, bersama beberapa teman-temanku di kontrakan.  Ultah yang biasa namun terasa menggigit, dan menggelitik.
                Seperti biasa, aku selalu mengecek social media acap kali membuka mata saat subuh. Hari itu, sudah ada beberapa teman jauh yang mengucapkan selamat ulang tahun di facebook ku. Ada yang memang ingat, dan ada juga yang diingatkan oleh pemberitahuan berita melalui facebook. Sepertinya manusia sekarang tidak diwajibkan untuk mengingat lagi hari ulang tahun ya, hanya sekedar tegur sapa, karena bahagia seseorang tidak di dapat dari ulang tahunnya.
                Jeebb... Jeeebbb.. Getar HP androidku. Sambil terkantuk-kantuk aku mengeceknya, ada satu sms yang masuk. Namun tidak langsung aku buka, karena malam itu menunjukkan pukul 02.00 pagi. Siapa orang yang kurang kerjaan sms sepagi ini. Aku segera melanjutkan tidurku yang tertunda. Tunggu, aku masih penasaran dengan sms itu. Aku pun membalikkan tubuh berusaha untuk sadar sepenuhnya, dan kemudian meraih hape ku. Ternyata, ucapan selamat ulang tahun dari si Getoek, dan aku pun tersenyum seketika.
                Teringat awal pertama kali aku berjumpa dengan seorang gadis cantik, berkulit kuning langsat, memiliki bentuk wajah yang oval halus, tidak ada satupun jerawat yang berani menempel di wajahnya. Dipadu dengan balutan jilbab yang rapi, dan sebuah kacamata lucu khas, yang mencerminkan dia adalah orang yang rajin dan juga pandai. Namanya adalah Novita Sari, namun teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan Getuk.
                Aku dan Getuk adalah teman dekat, sudah sekitar 4 tahun kami selalu bersama. Dia juga ulang tahun hari ini, kami terlahir dengan tanggal lahir yang sama. Karena aku terlahir pada pukul 2 malam. Maka aku menganggapnya seorang adik. Namun, ulang tahun kali ini aku berada di Jogja melanjutkan pendidikan ku. Sedangkan dia berada di Palembang, kota kelahiran nya. Jauh, tapi terasa kehangatan senyumnya berada disini saat dia mengucapkan selamat ulang tahun walau hanya lewat sms.
                Hari pun berlanjut, aku diberitahu kabar bahwa hari ini Alip sengaja mengundangku kekontrakannya, hanya untuk memasak pindang kesukaanku. Alip tidak biasa memasak, bahkan mungkin dia ketakutan untuk memasak, namun karena berjanji untuk memasakkan masakan enak saat aku ulang tahun, dia pun rela berkorban waktu dan tenaga untuk memasak.
                Yah, hari ini sangat menyenangkan ketika kau tau orang yang kamu suka memberikan sebuah surprise. Walau hanya sebuah pudding coklat yang ueennaakk banget.
                Eh, kok tulisanku berasa formal banget ya.. Hahaha. Inilah akibat kalo menulis tengah malam, lagi ngantuk dan gak ada kopi.  Kopi mana kopi?? Kopiiiii... :D
                Cerita berlanjut...
                “Kakak, gimana masakanku?” Tanya Alip dengan muka polos sekaligus cemasnya, menantikan aku menangggapi hasil masakannya hari ini.
                “Enak, tapi siapa yang bikin sambel?” Tanya ku dengan maksud menghilangkan rengekan si Alip. Karena ku tau, yang bikin sambel bukan Alip.
                “Yang bikin sambelnya Maul, kenapa hayo? Suka yaa? Hihihihi” Seringainya dengan nada menggoda.
                “Iya..” Jawabku datar, seketika aku melirik Maul. Yang dari tadi memandang kami dengan tatapan mata seolah-olah kosong.
                Kemudian aku meraih tangan si Maul, memegangnya dengan erat. Tapi tatapanku masih melihat sekeliling kontrakan. Memperhatikan teman-teman yang lain yang kemudian berkumpul untuk merayakan hari ulang tahunku. Menunggu dipersilahkan makan, tepatnya..
                “Sebelum makan, mari kita sama-sama berdo’a. Ayo do’akan saya agar selalu komitmen untuk menjadi orang yang sukses”. Kataku dengan lantang sebelum teman-teman yang lain memainkan jari-jemarinya untuk mengambil makanan.
                “Selamat makan kakak” Kata Inta, gadis cantik sok imut yang kadang kala galak dan jutek kepadaku. Kali ini dia bertingkah baik, mungkin karena aku ulang tahun. Atau mungkin memang sekarang hatinya lagi baik.
                Kuperhatikan lagi sekeliling ruangan, baru kusadari kalau ternyata aku adalah seorang laki-laki sendirian, karena teman-teman yang lain semuanya perempuan. Oh bukan, masih ada Teguh temanku laki-laki yang dari tadi seolah tidak diperhatikan.
                Selesai makan, si Maul dengan gerak gerik yang mencurigakan mengusirku untuk keluar kontrakan sebentar. Ada hal yang ingin dikerjakan katanya. Karena dia sudah terbiasa mengusirku, dan juga karena aku sudah terbiasa diusir, jadi hal ini sudah menjadi kebiasaan. << Kata-kata yang rancu!! :D
                Benar tebakanku, ternyata dia telah menyediakan surprise untukku. Dengan muka yang tampak gugup dan gemetaran, dia keluar dari dapur sambil membawakan sepiring puding, yang diatasnya terdapat enam buah lilin, tiga diantaranya menyala... Hahaha.. Saking gugupnya kali yaa. :D
                Dengan gaya sok santai aku mengeluarkan korek api dari saku celana jeans ku, kemudian perlahan menyalakan tiga buah lilin yang mati. Sambil kupegang tangan si Maul, menatap dalam matanya, dan kurasakan tangannya yang dingin perlahan menghangat. Sambil malu-malu, Maul melemparkan senyuman yang lebih mirip dengan seringai kepadaku. Tak berani menatap mataku lama-lama.. Oh, betapa indah nya moment ini. Betapa aku menikmatinya..
                Sambil berbisik “Happy Birthday Kak” Maul membuatku mati gaya. Lupa sesaat apa yang harusnya aku lakukan. Kulihat sekeliling, ternyata sudah ada Alip, Inta dan Fitri. Berdiri melingkar seakan sedang menyaksikan sebuah drama korea dari jarak dekat.  Berdiri sambil menahan senyuman, seolah sedang menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
                Wooosshhhh.. Kutiup lilin di atas puding itu. Terdengar suara tepuk tangan dari ketiga makhluk kecil bermata dan bersuara ini. Mereka bertiga tidak terlihat, seolah disana aku berdiri menghadap Maul, berdua saja...


                ‘to be continued....’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar